Mengenal Bagian-Bagian Terpenting Otak

Mengenal Bagian-Bagian Terpenting Otak


Setiap orang memiliki beberapa bagian otak yang berpadu menjadi satu. Organ yang sangat menakjubkan ini terdiri dari beberapa “tingkatan” yang tumbuh seiring dengan laju pertumbuhan seseorang. Salah satu bagian organ inilah yang secara sembunyi-sembunyi melaksanakan tugas paling utama dan sangat mendasar. Bagian itu terletak di bawah permukaan otak dan biasa disebut dengan nama “hipotalamus” (hypothalamus).

Hipotalamus bekerja di bagian otak paling dalam yang terletak di antara otak kanan dan otak kiri. Bagian otak inilah yang kemudian mendapat julukan “otak reptile”. Selain itu, otak ini bertanggung jawab atas keberlangSungan hidup umat manusia.

Hipotamulus dilingkupi oleh beberapa organ pelapis bernama “limbik” (limbique) yang berfungsi melakukan tugas-tugas, yang paling pesat perkembangannya semisal memori, pembelajaran, rasa, emosi, dan sebagainya.

Bagian terluar otak yang disebut” korteks” (cortex) adalah bagian paling terakhir terbetnuk dalam struktur otak manusia. Bagian inilah yang menjadi “penghias” otak. Padanya bertumpu kemampuan berpikir, berbicara, pemikiran abstrak, dan beberapa gerak nonrefleks lainnya. Lapisan luar otak ini bagaikan kelompok elit di dalam masyarakat!

Yang Tersembunyi di Dalam Kepala Kita

Otak, yang memiliki kedudukan sangat penting bagi kehidupan manusia, tidak pernah beristirahat sedetikpun atau melakukan proses dengan mogok kerja. Otak terus bekerja siang dan malam tanpa henti, bahkan pada saat seseorang sedang tidur.

Otak terdiri dari 100 miliar sel yang disebut “sel saraf” atau “neuron” (jumlah ini melebihi bilangan bintang dalam gugusan galaksi kita). Seluruh sel itulah yang mengelola sinyal saraf untuk kemudian mengirimkannya kembali kepada organ di sekujur tubuh.

Di sekitar sel saraf terdapat sel-sel lekat bernama sel “gila”, jumlahnya lebih dari lima hingga sepuluh kali lipat jumlah sel saraf otak. Sel gila inilah yang memasok kebutuhan nutrisi bagi sel saraf dalam bentuk kolesterol. Jadi, fungsi sel gila mirip dengan rumah makan.

Sekadar informasi, jumlah sel saraf di dalam otak Albert Einstein sama seperti manusia lainnya. Akan tetapi, jumlah sel gila yang dia miliki jauh melebihi jumlah normal. Setiap kali otak bekerja maka pada saat itulah perangkat saraf juga ikut bekerja, dan pada saat itu pula tubuh kita akan menambah produksi sel gila. Hal itu menunjukkan bahwa sebenarnya setiap orang berpotensi untuk menjadi secerdas Albert Einstein, yang sangat dibutuhkan hanyalah sebuah tekad.

Sel-sel saraf dapat berhubungan satu sama lain disebabkan adanya sesuatu yang disebut “akson” (axon) dan “dendrit” (dendrites) yang bentuknya mirip serabut panjang. Pada saat sel-sel saraf sedang berada dalam kondisi sehat, pada saat itulah ia akan memproduksi lebih banyak dendrit. Satu sel saraf (neuron) dapat memiliki jaring-jaring yang terbentuk dari 100.000 serabut. Adapun sel-sel saraf yang berukuran lebih kecil biasanya tidak terlalu memiliki banyak cabang.

Di antara sel-sel saraf terdapat ruang renik yang dikenal dengan nama “sinapsis”. Celah ini sebenarnya tidak benar-benar kosong, karena ia menjadi titik pertemuan antar-dendrit. Jumlah celah ini sangat banyak hingga dapat mencapai 100 miliar. Celah-celah inilah yang menjadi tempat lalu-lalang informasi menuju masing-masing sel saraf yang sesuai.

Dan pada tahap selanjutnya, segala hal yang berkaitan dengan eksistensi pikiran, kecerdasan, memori, dan pembelajaran, semuanya kembali pada celah-celah renik tersebut. Sebab, semua informasi bergerak melalui celah-celah itu lewat sinyal-sinyal listrik yang ketika bergerak akan menghasilkan sesuatu, yang disebut sebagai “neurotransmitter”.

Neurotransmitter adalah sejenis bahan kimia yang bertugas memasukkan informasi ke dalam sel-sel saraf dengan meletakkan diri pada bagian tertentu dari sel saraf. Sebab, setiap sel saraf (neuron) memiliki bagian khusus yang tidak dapat dilekati oleh sesuatu selain pasangannya. Proses ini layaknya anakan kunci yang berpasangan dengan gemboknya.

Neurotransmitter bekerja layaknya hormon di dalam otak dan menjadi salah satu elemen yang paling penting. Sebab, ketiadaan neurotransmitter dapat menyebabkan hilangnya kemampuan berpikir, sekalipun elemen-elemen otak yang lain (seperti sel saraf, informasi, dan sebagainya) masih tetap ada.

Dari semua ini dapat diketahui bahwa sel saraf sangat bergantung pada pasokan gizi. Para ilmuan juga berkeyakinan bahwa gangguan seperti apapun yang terjadi sebenarnya sangat jarang menyerang otak itu sendiri. Masalah sebenarnya justru ada pada proses transmisi informasi yang harus ditemukan dan diobati.

Pemikiran seperti itu membangkitkan harapan setiap orang. Dalam kondisi demikian, nutrisi yang memadai disertai terapi gizi (seperti asupan berbagai jenis vitamin dan mineral), bisa memberikan hasil maksimal yang efeknya dapat dilihat dengan jelas dalam tempo yang relatif cepat.

Bahkan sedemikian pentingya peran neurotransmitter, sampai-sampai para ilmuan bersandar pada elemen otak ini dalam pembuatan sejenis peta psikobiologis. Dan pada kenyataannya, neurotransmitter memang sangat berpengaruh pada bentuk jasmani hingga watak dan tabiat seseorang membentuk kepribadian manusia menjadi tiga macam. Berikut perinciannya.

1. Individu-individu yang selalu mencari segala hal baru (munculnya kebutuhan untuk mengetahui berbagai perasaan baru akan menghadapkan setiap individu pada bahaya fisik dan mental dalam upaya mencapainya). Individu-individu dengan kepribadian seperti ini menghadapi masalah pada sistem dopaminnya.

2. Individu-individu yang selalu berusaha menghindari rasa sakit atau siksaan dengan segala cara (mereka selalu gundah, resah dan tak bergairah). Individu-individu dengan kepribadian seperti ini mengalami kekurangan serotonin.

3. Individu-individu yang selalu mengejar kecukupan (selalu membutuhkan kemapanan emosional dan sosial). Individu-individu dengan kepribadian seperti ini mengalami kekurangan noradrenalin.

Artikel serupa disarankan untuk Anda :
Semua kesimpulan ini telah dikuatkan oleh serangkaian studi yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai teknologi visualisasi otak. Akan tetapi, kompleksitas manusia tidak dapat langsung diketahui begitu saja dengan beberapa klarifikasi umum seperti ini. Sebab, telah terbukti dengan jelas bahwa perbaikan terhadap suatu masalah pada neurotransmitter menyebabkan timbulnya masalah lain pada hal-hal yang masih berkaitan. Bahkan, sedemikian misteriusnya pola kerja neurotransmitter ini, seakan-akan ia dapat disamakan dengan sihir.

Mitokondria adalah tempat produksi berukuran renik yang mengubah asupan makanan menjadi energi. Tampat produksi berukuran renik ini bertebaran di setiap sel-sel saraf dalam tubuh manusia. Uniknya, mitokondria ini sepenuhnya kita warisi dari ibu kita masing masing tanpa ada peran ayah sama sekali.

Inilah elemen pokok yang terdapat di dalam otak manusia secara umum. Hanya saja, komposisi otak setiap orang tentu berbeda satu sama lain sesuai dengan pengalaman, cobaan, tingkat kecerdasan, pendidikan, keturunan, dan sebagainya.

0 Response to "Mengenal Bagian-Bagian Terpenting Otak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel