Perbedaan Kecerdasan dan Ragam Gaya Belajar

Perbedaan Kecerdasan dan Ragam Gaya Belajar


Pada dasarnya setiap individu itu unik, karena diciptakan dengan kemampuan dan talenta yang berbeda-beda. Oleh karena itulah maka seorang pakar dari Harvard University memperkenalkan model spektrum tipe kecerdasan manusia. Dalam konsep “multiple intelligence” atau kecerdasan majemuk ini, dikenal ada 9 (sembilan) jenis kecerdasan manusia, yaitu:

1. Kecerdasan Logika Matematis – terkait dengan kemampuan berfikir secara runtut dan terstruktur dalam memecahkan suatu persoalan; 

2. Kecerdasan Verbal Linguistik – terkait dengan kemampuan berbahasa dan menggunakan bahasa sebagai alai komunikasi; 

3. Kecerdasan Ritme Musik – terkait dengan kemampuan dalam memahami keteraturan bunyi dan menciptakan keindahan darinya; 

4. Kecerdasan Kinestetik Otot – terkait dengan kemampuan menggerakkan dan memfungsikan berbagai anatomi fisik manusia untuk berbagai tujuan atau obyektif tertentu; 

5. Kecerdasan Intrapersonal – terkait dengan kemampuan dalam menggunakan kekuatan internal individu melalui proses pengendalian diri dan introspeksi ke dalam secara intensif;

6. Kecerdasan Interpersonal – terkait dengan kemampuan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak eksternal di luar diri sendiri untuk menciptakan jejaring relasi yang bermanfaat;

7. Kecerdasan Eksistensi – terkait dengan kemampuan menjawab pertanyaanpertanyaan mendasar mengenai asal usul suatu sebab dan menciptakan berbagai teori terkait dengannya; 

8. Kecerdasan Visual Spasial – terkait dengan kemampuan memahami keteraturan dan keindahan suatu gambar maupun tata ruang entitas dua atau tiga dimensi untuk berbagai keperluan nyata; dan 

9. Kecerdasan Naturalis – terkait dengan kemampuan memahami dan melaksanakan kegiatan yang ramah lingkungan dalam rangka menciptakan bumi yang lebih baik.

Mengingat bahwa pada dasarnya setiap manusia memilii kekuatan dan kecerdasan yang berbeda-beda, maka dapat diduga bahwa gaya belajar mereka pun pasti beraneka ragam. Dengan gaya belajar yang beranekaragam tersebut, sangat mustahil jika pendekatan proses belajar mengajar dilakukan secara homogen alias seragam (Beetham et al., 2007). Dalam kaitan ini, harus terjadi perubahan paradigma, pola pikir, dan perilaku dalam penyelenggaraan belajar mengajar di kelas seperti yang ditampilkan pada gambar berikut. Perubahan yang dimaksud antara lain: 

• Dari model belajar mengajar dimana guru menjadi pusat perhatian, menjadi pola pembelajaran dimana peserta didik menjadi subyek yang lebih aktif; 

• Dari pola interaksi yang hanya satu arah dimana guru berbicara dan siswa mendengar, menjadi suatu model interaksi yang melibatkan seluruh panca indera; 

• Dari perspektif pembelajaran dimana setiap siswa memperoleh ilmu dan pengalaman yang sama, menjadi terjadinya akuisisi terhadap pengetahuan yang bervariasi dan beragam; 

• Dari lingkungan belajar yang monoton, menjadi suatu lingkungan yang interaktif dengan menggunakan berbagai media dan fasilitas pendidikan;

• Dari lokasi pembelajaran yang terisolasi di kelas dan/atau laboratorium semata, menjadi tempat belajar mengajar yang bervariasi; 

• Dari alur penyampaian pengetahuan yang satu arah, menjadi pertukaran ilmu pengetahuan dan kompetensi yang multi arah; 

• Dari mekanisme pembelajaran yang pasif, menjadi sangat aktif karena terjadinya komunikasi multi arah antara seluruh peserta didik; 

• Dari mempelajari hal-hal yang bersifat faktual dan historis, menjadi aktivitas berfikir secara lateral; 

• Dari yang berbasis pengetahuan pasif untuk dihafalkan, menjadi latihan pengambilan keputusan berdasarkan ragam informasi yang diperoleh; 

• Dari pembahasan suatu materi ilmu yang bersifat reaktif, menjadi lebih terencana dan holistik; 

• Dari pembahasan kasus-kasus masa lalu yang telah terjadi dan bersifat historik serta tertutup, menjadi lebih otentik karena kontekstual; dan

 • Dari konteks kejadian yang artifisial, menjadi peristiwa yang kongkrit.

Keseluruhan perubahan model pembelajaran ini sangat mustahil untuk dilakukan tanpa kehadiran teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.

Sumber: Ebook Buku TIK Perguruan Tinggi Hal. 16-17

Baca juga:
Memahami Secara Jelas Pengertian Kurikulum

0 Response to "Perbedaan Kecerdasan dan Ragam Gaya Belajar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel