Inilah 4 Faktor yang Mendorong Seseorang Untuk Merokok

Inilah 4 Faktor yang Mendorong Seseorang Untuk Merokok


Sipa sih yang tak kenal rokok? Dari kalangan anak-anak, remaja sekolah hingga dewasa dan usia tua sudah pasti tahu dengan rokok. Dan tahukah kamu bahwa Negara kita Indonesia merupakan Negara yang prevalensi perokok aktifnya termasuk kategori tertinggi di Asia. Jika dibandingkan dengan Negara-negara seperti Thailand, India, dan Tiongkok Indonesia memiliki peringkat teratas yaitu 69%.

Jika kita liat di lapangan memang menunjukkan bahwa begitu banyak perokok aktif di Indonesia. Bahkan tidak sedikit di antaranya adalah remaja usia dibawah 10 tahun pun sudah menjadi perokok aktif. Bisa kita perkirakan sendiri bahwa jika anak-anak saja sudah menjadi perokok aktif tentunya mereka mencontoh dari yang lebih tua. Bukan hanya itu, perokok aktif di Negara kita bukan saja dari golongan laki-laki, wanita pun terhitung banyak yang menjadi perokok aktif. Padahal jelas sekali merokok dapat menyebabkan gangguan kehamilan atau lainnya bagi kesehatan wanita.

Jika Anda seorang perokok atau ada teman Anda yang merokok, coba perhatikan yang tertulis di bungkus rokok tersebut. Dulu bertuliskan “merokok dapat menyebabkan kanker, hipertensi…. “ dan seterusnya, namun sekarang semua semakin dipertegas dengan kata “merokok membunuhmu”. Tapi hasilnya jumlah perokok tetap saja banyak.

Secara penelitian baik medis maupun non medis, merokoknya seseorang tentu didorong oleh beberapa aspek yang mempengaruhi mereka untuk menjadi seorang perokok yang bersifat candu dan sulit untuk melepaskan diri dari berhenti merokok. Padahal selain merusak kesehatan, merokok juga akan membuang uang dengan percuma.

Apa saja faKtor yang mendorong seseorang untuk merokok? Berikut ulasannya.

1. Faktor Internal (Rasa Penasaran)


Dalam diri manusia terdapat rasa keingin tahuan terhadap sesuatu atau penasaran. Tentunya penasaran untuk mencoba hal-hal baru atau sesuatu yang belum pernah dicoba. Seperti merokok, awalnya liat orang lain merokok seperti memiliki pikiran tenang dan nyaman, akhirnya coba-coba dan kecanduan. Dan itu juga pengaruh iklan yang seringkali diyangkan di TV. Coba kita perhatikan, setiap iklan rokok digambarkan dengan kehidupan glamour dan cowok banget, membuat lawan jenis menjadi kagum. Padahal itu cuma iklan, cara perusahaan menarik pembeli untuk produknya. Namun, nyatanya penerima iklan tergiur dengan hal tersebut ditambah rasa penasaran.

2. Faktor Eksternal (Pengaruh Linkungan)


Tidak bisa kita elakkan lagi bahwa lingkungan memang menduduki peran penting dalam mempengaruhi gejolak prilaku individu. Ibaratnya seorang yang terbiasa tinggal di daerah yang jenis makanannya pedas maka secara sistematis dia juga akan menyukai rasa pedas. Nah, begitu juga persoalan rokok ini. Kita contohkan saja dari seorang anak, tentunya dia akan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya serta mengikuti beberapa perilaku yang ada disekitarnya tersebut padahal tidak mesti diikuti, karena dia akan merasa asing jika tidak mengikuti lingkungannya. Teman-temannya merokok semua tetapi dia tidak. So pasti secara pengaruh tingkah laku dia akan ikut juga menjadi seorang perokok seperti remaja lainnya. Kemungkinan akan terjadinya hal tersebut juga dipengaruhi oleh orang tuanya yang mengizinkan atau orang tuanya sendiri juga seorang perokok aktif.

3. Faktor Sosial (Pengaruh Teman Sebaya)


Keluarga memang memiliki peran yang teramat penting dalam meberi pengaruh terhadap perilaku dan sikap seorang anak. Akan tetapi, teman sebayanya memiliki pengaruh yang lebih besar pula.

Harus diakui bahwa dalam pergaulan sebaya atau dunia remaja, terdapat beberapa aturan atau norma tertentu yang tidak ada dalam lingkungan lain seperti orang dewasa. Norma yang ada dalam pergaulan sebaya terkadang bersifat memaksa, mau tak mau anggotanya harus mau melakukan suatu hal gar dapat diterima dan ikut serta dalam kelompok.

Nah, oleh sebab itu merokok merupakan hal yang seringkali dijadikan suatu yang wajar dan dapat diterima dalam suatu kelompok atau komunitas.

Hanya segelintir yang tidak akan terpengaruh dengan mudah yaitu yang memiliki pribadi dan kemampuan social yang tinggi serta jati diri yang kuatlah yang tidak memerlukan rokok untuk bisa berbaur atau diterima dalam suatu kelompok.

4. Akibat Stres (Faktor Psikologi)


Banyak sekali yang beranggapan bahwa merokok mampu mengurangi rasa stress dan dapat menimbulkan rasa lega. Padahal itu hanya karena efek candu yang diakibatkan oleh rokok.

Anggapan seperti itulah yang sering membuat seseorang berkeinginan dan berketergantungan terhadap rokok. Pada saat stress atau gelisah karena menghadapi masalah ia akan beralih pada rokok.

Perlu diketahui bahwa kandungan nikotin yang terdapat pada rokok adalah senyawa yang dapat merangsang otak manusia untuk mengeluarkan dopamine, zat itulah yang berperan menimbulkan rasa tenang, nyaman dan nikmat. Namun, ketika nikotin berkurang secara otomatis juga dopamine akan berkurang pula sehingga menimbulkan rasa gelisah, cemas taki menentu lalu merokok lagi. Hal tersebut juga akan mendatangkan kondisi psikologi lainnya seperti mudah marah dan tersinggung. Hal yang sedemikian tentunya menyebabnkan seseorang tidak akan dapat berhenti merokok.

Itulah 4 faktor yang mendorong seseorang untuk merokok. Semoga artikel ini bermanfaat dan mampu membantu anda yang sedang berupaya untuk berhenti merokok.

1 Response to "Inilah 4 Faktor yang Mendorong Seseorang Untuk Merokok"

  1. Lantas bagi orang yang sudah kecanduan rokok...bagai mana cara mengarasi kecanduan tersebut...?

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel