
Otak dan Pola Istirahat
Telah ada titik temu antara dua teori yang menyatakan bahwa kecerdasan terkait erat dengan gen dan teori yang menyebutkan bahwa kecerdasan berhubungan erat dengan lingkungan. Dengan demikian kita dapat mengembangkan kemampuan yang tersembunyi di dalam otak kita.
Namun, bagaimana caranya? Padahal kita dapat menyingkap serta memahami dengan baik apa saja yang dibutuhkan otak, baru beberapa tahun yang lalu. Memang, kini kita telah mengetahui makanan yang disukai otak. Kita juga sudah dapat menghindarkan otak dari penyakit dan berbagai serangan berbahaya. Selain itu, kita juga dapat memotivasi otak agar ia dapat tumbuh dan berkembang.
Ada hal yang mencengangkan bahwa ternyata otak adalah organ yang mampu melawan berbagai serangan dari luar sehingga ia sangat serupa dengan pemiliknya.
Kebutuhan otak yang paling utama adalah istirahat. Tanpa adanya kenyamanan maka sel-sel saraf menjadi bebal dan dungu. Tetapi, dengan adanya motivasi berpikir sekecil apapun, baik dalam bentuk kreasi baru atau dorongan emosi yang kuat dan positif, hal itu akan merangsang sel-sel saraf serta dapat menumbuhkan dendrit-dendrit baru di seluruh bagian otak. Dengan kata lain, otak akan terus tumbuh dan berkembang.
Di samping itu, otak juga tunduk kepada pola makan, meskipun bukan dalam bentuk yang kaku. Bahkan, otak sangat menyukai lemak (tentunya bukan semua jenis lemak), zat gula (bukan semua jenis zat gula), dan makanan lezat yang disajikan dengan cermat. Otak tidak menyukai pola makan yang mengandung sedikit kalori. Otak sangat menyukai olahraga, karena dengan olahraga ia bisa mendapat pasokan oksigen. Otak juga sangat menyukai tawa dan tidur.
Jadi sebenarnya otak memang sangat serupa dengan diri kita sebagaimana yang telah kita bahas sebelumnya. Benarkah Kecerdasan Adalah Faktor Keturunan?
0 Response to "Otak dan Pola Istirahat"
Post a Comment